PT Rifan Financindo · Rifan Financindo · Rifanfinancindo

Kelas Menengah RI Topang Laju Industri Makanan 2016

Industri mamin tumbuh lebih tinggi dari total industri nasional | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

Kementerian Perindustrian mencatat, laju pertumbuhan industri mamin pada kuartal III 2016, tercatat sebesar 9,82 persen, angka itu tercatat di atas seluruh pertumbuhan industri yang sebesar 4,71 persen pada periode yang sama.

Adanya peningkatan pendapatan masyarakat dan tumbuhnya populasi kelas menengah yang disertai naiknya pola konsumsi masyarakat kepada produk-produk pangan olahan “ready to eat”, membuat laju pertumbuhan industri makanan dan minuman, atau mamin dalam negeri meningkat pada 2016

Artikel terkait: Ini Tantangan Industri Makanan dan Minuman pada Tahun Ayam Api

“Industri makanan dan minuman dalam negeri sangat strategis, sehingga mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kemenperin Jakarta, Selasa,7 Februari 2017.

Prospek baik sektor industri mamin, juga terlihat dalam perkembangan realisasi investasi sektor industri makanan sampai dengan kuartal III 2016 sebesar Rp24 triliun untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$1,6 miliar.

Ia melanjutkan, sumbangan nilai ekspor produk mamin pada 2016 mencapai US$19 miliar, atau setara Rp253 trililun. Angka ini d,i luar dari minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), minyak kelapa sawit karnel (karnel palm oil/KPO), minyak kelapa mentah (crude coconut oil/CCO), yang digunakan sebagai bahan produk mamin.

“Neraca perdagangan yang positif, bila dibandingkan dengan impor produk mamin pada periode yang sama sebesar US$9,64 miliar,” jelasnya.

Sembari mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat, atau penurunan gini ratio, pemerintah pun mendorong program vokasi yang terintegrasi dengan dunia industri untuk menyerap tenaga kerja makin besar. Sehingga, memberikan multiplayer effect terhadap kemampuan konsumsi masyarakat.

Pemerintah pun diungkapkannya, berupaya menjaga pertumbuhan industri dengan mendorong supply chain industri-industri besar, melalui partnership dengan industri kecil dan menengah (IKM). “Dengan partnership ini, maka selain makin kuatnya struktur juga akan mendorong penyerapan tenaga kerja yang makin besar,” ungkap Airlangga.

Kelompok Masyarakat Menengah Dorong Pertumbuhan Industri Mamin | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, ‎industri ini menjadi sektor yang strategis dan mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan. Hal ini ditujukan denga laju pertumbuhan industri ‎mamin pada kuartal III 2016 yang sebesar 9,82 persen‎. Bahkan, pertumbuhan industri mamin ini lebih tinggi dari total pertumbuhan industri pada periode yang sama yaitu sebesar 4,71 persen.

Industri makanan dan minuman (mamin) menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar di luar sektor minyak dan gas (migas). Pertumbuhan industri pun diprediksi masih akan berlanjut dengan kondisi perekonomian dalam negeri yang mulai membaik.

‎Menurutnya, ‎industri mamin juga memiliki peranan penting dalam pembangunan sektor industri terutama berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) industri non-migas. Peranan subsektor industri ini menjadi yang terbesar dibandingkan subsektor lainnya yaitu 33,6 persen pada kuartal III 2016.

Airlangga menuturkan, pertumbuhan industri mamin diantaranya ditunjang oleh‎ meningkatnya pendapatan masyarakat dan tumbuhnya populasi kelas menengah. “Populasi ini disertai dengan kecenderungan pola konsumsi masyarakat yang mengarah untuk mengkonsumsi produk-produk pangan olahan ready to eat,” kata Airlangga dalam diskusi di Kementerian Perindustria, Selasa (7/2)

“Di samping itu dapat dilihat dari perkembangan realisasi investasi sektor industri makanan hingga kuartal III 2016 sebesar Rp 24 trili‎un untuk Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 1,6 miliar dolar AS,” ujarnya.

Pada tahun lalu, sumbangan nilai ekspor produk mamin mencapai 19 miliar dolar AS, mengalami neraca perdagangan yang positif bila dibandingkan dengan impor produk makanan dan minuman pada periode sama sebesar 9,64 miliar dolar AS.

 

Leave a comment