Uncategorized

Langkah OPEC Diragukan, Harga Minyak Tergelincir Lagi

Pertemuan pekan lalu di Wina tidak membawa hasil | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

Meski OPEC menyatakan telah membuat perjanjian tertulis yang menjelaskan strategi jangka panjang mereka. Dikutip dari laman CNBC, Selasa, 1 November 2016, para pejabat dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyetujui kesepakatan konsensus tentang pengelolaan produksi.

Minyak patokan internasional Brent turun US$1,39, atau 2,8 persen menjadi US$48,32 per barel, juga harga terendah sejak 28 September

Harga minyak mentah turun lebih dari tiga persen dipicu adanya keraguan tentang kemampuan OPEC untuk mengimplementasikan penurunan produksi seperti yang direncanakan.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk Desember ditutup turun US$1,84, atau 3,8 persen, menjadi US$46,86, penutupan terendah sejak 27 September.

Sejauh ini OPEC hanya sedikit mencapai keberhasilan. perwakilan anggota OPEC menggelar pertemuan pada Jumat lalu di Wina, dan pada Sabtu mengadakan pertemuan dengan produsen minyak non anggota OPEC.

“Pasar menjadi sedikit lelah. Kecuali OPEC dapat membuat semuanya berada dalam lingkaran yang sama,” kata Kyle Cooper, Analis ION Energy di Houston.

Dalam pertemuan menurut sumber tidak tercapai kesepakatan bahkan Iran enggan membekukan produksinya.

OPEC tidak menentukan berapa banyak masing-masing anggotanya harus memangkas produksi minyak mereka, namun akan diselesaikan pada pertemuan 30 November.

Rusia mengharapkan untuk meningkatkan produksi minyaknya sebesar 0,7 persen tahun depan dan 0,9 persen lebih pada tahun 2018, anggaran federal rancangan menunjukkan.

Harga minyak global telah meningkat sebanyak 13 persen, mendorong pemulihan di industri setelah OPEC mengumumkan pemotongan produksi pada 27 September untuk meningkatkan harga setelah penurunan yang dimulai pertengahan 2014.

impor minyak mentah Iran melonjak 70 persen pada September pada tahun ini, tanda pangsa pasarnya tumbuh.

Harga Minyak Turun di Tengah Kekhawatiran Kesepakatan OPEC | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember kehilangan US$ 1,84 menjadi US$ 46,86 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember turun US$ 1,41 menjadi ditutup pada US$ 48,30 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sebaliknya para analis mengatakan kemajuan kesepakatan OPEC sejauh ini belum signifikan sehingga memicu kekhawatiran pasar bahwa OPEC kemungkinan gagal menerapkan pengurangan produksi karena Iran dan Irak menentang langkah tersebut.

Harga minyak dunia turun pada perdagangan Senin waktu Amerika Serikat (AS) atau Selasa pagi WIB (1/11) di tengah meningkatnya keraguan soal kesepakatan pemotongan produksi anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Para pejabat OPEC menyetujui dokumen yang menjelaskan strategi jangka panjang pada Senin. Hal ini menandakan para anggota OPEC mencapai konsensus pengelolaan produksi.

Menteri Perminyakan Irak Jabar Ali al-Luaibi pekan lalu mengatakan sebagai produsen terbesar kedua di OPEC, Irak ingin dibebaskan dari pengurangan produksi karena membutuhkan uang untuk memerangi kelompok militan ISIS.

OPEC akan menyepakati tingkat produksi masing-masing negara pada pertemuan resmi berikutnya di Wina pada bulan ini.

OPEC pada pekan lalu telah sepakat untuk mengurangi produksi minyak menjadi 32,5 juta barel per hari dari saat ini 33,24 juta barel per hari untuk meningkatkan harga di pasar.

MINYAK MENTAH: Kegagalan Diskusi OPEC Berbuntut Panjang, Harga Tertekan | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

PT Rifan Financindo Berjangka Pusat

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember ditutup melemah 3,8% atau 1,84 poin ke posisi US$46,86 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan terendah sejak 27 September. WTI melemah 2,9% sejak awal bulan Oktober.

Seperti dilansir Bloomberg, Sekretaris Minyak dan Gas Brazil, Marcio Felix, mengatakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengakiri pembicaraan dengan non-anggota seperti Rusia dan Brasil pada hari Sabtu tanpa kesepakatan,

“Pelaku pasar semakin lelah menunggu kemungkinan negara OPEC dan non-OPEC untuk mencapai kesepakatan pemotongan produksi,” kata Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research, seperti dikutip Bloomberg.

Harga minyak mentah jatuh ke level terendah dalam satu bulan terakhir setelah pembicaraan akhir pekan antara OPEC dan produsen utama lainnya gagal menghasilkan rincian konkret kesepakatan pengurangan produksi.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Desember, yang berakhir Senin, ditutup melemah 1,41 poin atau 2,8% ke US$48,30 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Minyak patokan global ini melemah 1,5% sejak awal Oktober.

Sehari sebelumnya, OPEC masih belum mencapai kesepakatan atas kuota produksi antara anggotanya. Adapun Irak mengikuti langkah Iran, Nigeria dan Libya untuk dapat mencari pengecualian dalam pemotongan produksi.

Rifan Financindo

Leave a comment